Jumat, 08 Februari 2019

DESAIN STUDI KELAYAKAN BISNIS


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Aspek Aspek yang Dianalisis
Dalam melakukan pembuatan dan penilaian studi kelayakan melalui tahap-tahap yag telah ditentukan, hendaknya dilakukan secara benar dan lengkap. Kemudian setiap tahapan memiliki berbagai aspek yang harus diteliti, diukur dan dinilai sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan.
Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan studi untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri akan tetapi saling berkaitan. Artinya sakah satu aspek tidak dipenuhi maka perlu dilakukan perbaikan atau tambahan yang diperlukan.  
Urutan penilaian aspek mana yang harus didahulukan tergantung dari kesiapan penilai dan kelengkapan data yang ada. Tentu saja dalam hal ini dipertimbangkan prioritas mana yang harus didahulukan lebih dulu dan mana yang berikutnya.
Dalam studi kelayakan bisnis terdapat beberapa aspek yang harus dianalisis, yaitu:
1.      Aspek Hukum, berkaitan dengan legalisasi keberadaan bisnis yang akan dijalankan baik dari segi perjanjian maupun dari segi badan hukumnya.
Aspek hukum mempelajari tentang:
a.       Bentuk badan usaha yang dipergunakan
b.      Jaminan-jaminan yang bisa disediakan kalau akan menggunakan sumber dana yang berupa pinjaman
c.       Berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan, dan sebagainya
2.      Aspek pasar dan pemasaran, berkaitan dengan potensi pasar produk yang akan dipasarkan, analisis kekuatan pesaing, estimasi penjualan yang mungkin bisa diraih (market share).
Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang:
a.       Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen, perusahaan besar pemakai. Di sini juga perlu diperkirakan tentang proyeksi permintaan tersebut.
b.      Penawaran, baik yang berasal dari dalam negeri, maupun juga yang berasal dari impor. Bagaimana perkembangannya di masa lalu dan bagaimana perkiraan di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ini, seperti jenis barang yang bisa menyaingi, perlindungan dari pemerintah, dan sebagainya, perlu pula diperhatikan.
c.       Harga, dilakukan perbandingan dengan barang-barang impor, produksi dalam negeri lainnya. Apakah ada kecenderungan perubahan harga, dan kalau ya, bagaimana polanya.
d.      Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan,”marketingmix”. Identifikasi siklus kehidupan produk, pada tahap apa produk yang akan dibuat.
e.       Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan.
3.      Aspek teknis/operasi dan teknologis, berkaitan dengan pemilihan lokasi bisnis, pemilihan mesin dan peralatan yang sesuai dengan kapasitas produksi, penataan lay out serta pemilihan teknologi yang sesuai.
Aspek teknis dan produksi, menyangkut berbagai pertanyaan penting tentang:
a.       Apakah studi dan pengujian pendahuluan pernah dilakukan?
b.      Apakah skala produksi yang dipilih sudah optimal?
Apakah luas produksi ini akan meminimumkan biaya produksi rata-rata, ataukah akan memaksimumkan laba? Jadi, mempertimbangkan secara simultan faktor permintaan.
Bagaimana fasilitas untuk ekspansi nantinya? Tentang lokasi, luas tanah, peraturan fasilitas produksi, dan sebagainya.
c.       Apakah proses produksi yang dipilih sudah tepat?
Umumnya terdapat beberapa alternatif proses produksi untuk menghasilkan produk yang sama.Sebagai misal, semen bisa dibuat dengan proses basah ataupun proses kering, soda bisa dibuat dengan metode electrolysis atau metode kimia.
d.      Apakah mesin-mesin dan perlengkapan yang dipilih sudah tepat?
Faktor yang diperhatikan adalah tentang umur ekonomis dan fasilitas pelayanan kalau terjadi kerusakan meisn-mesin tersebut.
e.       Apakah perlengkapan-perlengkapan tambahan dan pekerjaan-pekerjaan tenis tambahantelah dilakukan?
Faktor-faktor seperti material handling, supply bahan pembantu, kontrol kualitas, dan sebagainya perlu diperhatikan pula.
f.       Apakah telah disiapkan tentang kemungkinan penanganan terhadap limbah produksi.
g.      Apakah tata letak yang diusulkan dari fasilitas produksi cukup baik?
h.      Bagaimana dengan pemilihan lokasi “site” produksi?
i.        Apakah skedul kerja telah dibuat dengan cukup realistis?
j.        Apakah teknologiyang akan digunakan bisa diterima dari pandangan sosial?
Dalam pemilihan teknologi yang akan dipergunakan sebaiknya tidak dipergunakan teknologi yang sudah usang, atau teknologi yang masih docoba-coba. Yang pertama akan mengakibatkan perusahaan nantinya sulit untuk bersaing, sedangkan yang kedua bisa mengakibatkan kesulitan dalam perawatan fasilitas.
4.      Aspek menajemen dan organisasi, berkaitan dengan manajemen dalam pembangunan fisik serta manajemen dalam operasionalnya dan struktur organisasi.
Aspek manajemen mempelajari tentang:
a.       Manajemen dalam masa pembangunan proyek. Siapa pelaksana proyek tersebut? Bagaimana jadwal penyelesaian proyek tersebut? Siapa yang melakukan studi masing-masing aspek: pemasaran, teknis, dan lain sebagainya?
b.      Manajemen dalam operasi. Bentuk pengorganisasian/badan usaha yang dipilih. Struktur organisasi, deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan. Anggota direksi dan tenaga-tenaga kunci. Jumlah tenaga kerja yang akan digunakan.
5.      Aspek sosial, ekonomi, dan budaya, mencangkup pengaruh proyek terhadap kehidupan sosial, budaya dan perekonomian secara makro dan lain sebagainya.
Aspek ekonomi dan sosial, meliuti penelitian tentang:
a.       Pengaruh proyek tersebut terhadap peningkatan penghasilan negara.
b.      Pengaruh proyek tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat dan yang bisa diperoleh.
c.       Penambahan kesempatan kerja
d.      Pemerataan kesempatan kerja
e.       Bagaimana pengaruh proyek tersebut terhadap industri lain, dan pasar bagi hasil industri lain.
f.       Aspek yang bersifat sosial seperti: menjadi semakin ramainya daerah tersebut, lalu lintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik, dan lain sebagainya.
Aspek sosial ini merupakan manfaat dan pengorbanan sosial yang mungkin dialami oleh masyarakat, tetapi sulit dikuantifikasikan yang bisa disepakati secara bersama. Tetapi manfaat dan pengorbanan tersebut dirasakan ada. 
6.      Aspek keuangan, berkaitan dengan sumber dan penggunaan dana serta proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dari masing masing sumber dana yang bersangkutan
Aspek keuangan mempelajari tentang berbagai faktor penting seperti:
a.       Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun  modal kerja.
b.      Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan. Seberapa banyak dana yang berupa modal sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka pendek, dan berapa yang jangka panjang.
c.       Taksiran penghasilan, biaya, dan laba/rugi pada berbagai tingkat operasi. Termasuk di sini estimasi tentang break event proyek tersebut.
d.      Manfaat dan biaya dalam artian finansial, seperti “rate of return on investment”,”net present value”, “internal rate of return”, “profitability index”,”payback period”. Estimasi terhadap risiko proyek, risiko dalam artian total, atau kalau mungkin yang hanya sistematis.
Di sini di samping perlu ditaksir laba/rugi proyek tersebut, juga taksiran aliran kas diperlukan untuk menghitung profitabilitas finansial proyek tersebut.
e.       Proyeksi keuangan.Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber dan penggunaan dana.   
7.      Analsis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan oleh adanya bisnis tersebut terhadap lingkungan baik lingkungan air, darat dan udara.

B.     Jenis Data
Secara umum jenis data yang diperlukan dalam studi kelayakan bisnis adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif biasanya berupa data mengenai uraian dalam bentuk kalimat secara naratif dan sulit diukur dengan angka bahkan tidak bisa diukur. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang dapat diukur dengan angka atau dapat dikuantifikasikan.

C.    Sumber Data
Data dan informasi merupakan hal-hal yang sangat penting dalam menganalisis suatu usaha, karena tanpa adanya data dan informasi yang jelas, maka hasil studi kelayakan yang kita lakukan tidak akan berhasil dengan baik. Oleh karena itu perlu dicari sumber-sumber data dan informasi yang benar-benar dapat dipercaya keabsahannya.
Dalam studi kelayakan bisnis sumber data diperoleh baik dari sumber primer maupun sumber sekunder. Sumber primer (langsung dari objek yang diteliti) yaitu data yang diperoleh masih belum mengalami pengolahan lebih lanjut atau modifikasi. Sedangkan data ang berasal dari sumber sekunder (tidak langsung dari objek yang diteliti) adalah data yang biasanya sudah mengalami pengolahan lebih lanjut atau telah mengalami modifikasi. Penggunaan kedua sumber data tersebut tergantung dari kondisi dimana data tersebut dibutuhkan.
Di Indonesia umumnya agak terbatas data yang  bisa diperoleh dari sumber sekunder karena belum membudayanya usaha pengumpulan data dari instansi-instansi. Data yang bisa diperoleh dalam bentuk data sekunder umumnya berasal dari instansi-instansi pemerintah. Adapun sumber-sumber data yang dapat diperoleh serta dapat dipercaya adalah antara lain :
1.    Data yang bersumber dari berbagai publikasi yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) atau Kantor Statistik Daerah. Seperti misalnya: Statistik tentang ekspor, impor, indikator ekonomi, statistical year book of indonesia, untuk lingkup nasional dan berbagai daerah dalam angka untuk lingkup regional.
2.    Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh BKPM(D)-Badan Koordinasi Penanaman Modal (Daerah)-seperti kesempatan berusaha yang masih diberi prioritas dan mana yang tidak lagi. Daftar ini sering disebut sebagai Daftar Skala Prioritas.
3.    Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Persatuan Bank-bank Swasta Nasional (Perbanas) maupun oleh lembaga keuangan lainnya. Umumnya menyangkut ekonomi dan perbankan.
4.    Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri dan Dagang yang membawahi jenis usaha yang sejenis.
5.    Data yang bersumber dari publikasi yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang bekerja sebagai lembaga penelitian, baik yang dilakukan oleh pemerintah, seperti LIPI, maupun swasta
6.    Data yang bersumber dari publikasi Ekonomi dan Bisnis, baim dari koren maupun majalah.
7.    Data yang bersumber dari dapartemen teknis, biasanya daat-data dan informasi yang dikeluarkan terkumpul dari tahun ke tahun, misalnya jika usaha pertanian, maka perlu dicari dari Dapartemen pertanian
8.    Data dan infromasi yang bersumber dari Universitas atau Perguruan Tinggi lainnya, dan
9.    Sumber-sumber lainnya.
Karena masih terbatasnya publikasi-publikasi ini, maka sering pihak yang melakukan  studi kelayakan harus mengumpulkan sendiri data primer. Dan ini merupakan salah satu hambatan dalam pembuatan studi kelayakan, karena akan memerlukan waktu yang lebih lama dan juga biaya yang lebih mahal.
D.    Cara Memperoleh Data
Terdapat beberapa cara untuk memperoleh dan menggali data, diantaranya adalah observasi (pengamatan langsung dilapangan), Tanya jawab, dan kuisioner, yang biasanya digunakan untuk menggali sumber data primer serta dokumentasi yang biasanya digunakan untuk manggali data sekunder. Penggalian data tersebut jelas memerlukan dana, waktu dan tenaga yang reatif besar tergantung banyaknya variasi data yang ingin digali terlebih jika data tersebut merupakan data primer.

E.     Kerangka atau Alat Analisis Data
Untuk melakukan analisis data umumnya memakai analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisa data yang bersifat kualitatif. Hasil dari analisis ini adalah berupa uraian dalam bentuk naratif, selain itu analisis kualitatif juga bisa mempertajam hasil analisis kuantitatif. Sedangkan analisis kuantitatif lebih menekankan pada penggunaan model model statistik seperti penggunaan least square, analisis regresi, dan model model perhitungan lain yang sesuai. Untuk melihat hubungan antara aspek aspek studi kelayakan bisnis dengan jenis data yang dibutuhkan, sumber data, cara memperoleh data dan kerangka atau alat analisis data yang dibutuhkan, sumber data, cara memperoleh data, dan kerangka atau alat analisis data dapat dilihat pada table dibawah ini:
Aspek yang dianalisis
Jenis Data
Sumber Data
Cara Memperoleh Data
Teknik Analisis Data
Hukum
Kualitatif
Primer, Sekunder
Dokumentasi, Observasi, Tanya jawab
Kualitatif, judgement, pelaksana bisnis, waktu pelaksanaan bisnis, kelengkapan perijinan
Sosial Ekonomi dan Budaya Lingkungan Hidup
Kualitatif
Primer, Sekunder
Dokumentasi, Observasi, Kuisioner, Tanya Jawab
Kualitatif, judgement, analisis manfaat dan pengorbanan dan model lain yang sesuai
Pasar dan Pemasaran
Kualitatif, Kuantitatif
Primer, Sekunder
Dokumentasi, Observasi, Kuisioner, Tanya Jawab
Model Statistik: Analisis trend, Regresi, model lain yang sesuai, strategi pemasaran yang digunakan.
Teknis dan teknologi
Kualitatif, Kuantitatif
Primer, Sekunder
Dokumentasi, Observasi, Kuisioner, Tanya Jawab
Judgement
analisis biaya, lay out, metode transportasi dan model lain yang sesuai
Menajemen dan Organisasi
Kualitatif, Kuantitatif
Primer, Sekunder
Dokumentasi, Observasi, Kuisioner, Tanya Jawab
Judgement  
Jenis Pekerjaan, urut urutan pengerjaan, lama waktu dan biaya masing masing pekerjaan analisis jabatan, struktur organisasi, model lain yang sesuai
Keuangan
Kualitatif, Kuantitatif
Primer, Sekunder
Dokumentasi, Observasi, Kuisioner, Tanya Jawab
Judgement  
Analisis sumber dan penggunaan dana, penetuan kebutuhan dana penentuan biaya model, criteria penilaian investasi

F.      Format Desain Studi Kelayakan Bisnis
Desain studi kelayakan bisnis bertujuan untuk menunjukkan bagaimana seharusnya laporan studi kelayakan bisnis nantinya disampaikan kepada pihak pihak yang memerlukan. Karena bersifat umum, maka acuan desain ini perlu dilakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Berikut ini contoh desain pelaporan hasil studi kalayakan bisnis sisertai dengan penjelasan secukupnya.
                    i.            JUDUL (OBYEK) STUDI KELAYAKAN BISNIS
                  ii.            KATA PENGANTAR
                iii.            DAFTAR ISI
                iv.            DAFTAR TABEL
                  v.            DAFTAR GAMBAR
                vi.            DAFTAR LAMPIRAN
              vii.            EXECUTIVE SUMMARY (berisi mengenai objek penelitian, waktu penelitian, anggota tim peneliti, ringkasan hasil penelitian, dan rekomendasi hasil penelitian)

BAB I: PENDAHULUAN
Pendahuluan harus meliputi antara lain latar belakang masalah mengapa tertarik pada bisnis tersebut, manfaat apa yang bisa diraih jika bisnis itu dilaksanakan, tujuan melakukan bisnis tersebut serta siapa saja yang terkait dalam melaksanakan bisnis tersebut.

BAB II : ASPEK HUKUM
A.    Pelaksana Bisnis
Untuk menganalisis siapa pelaksana bisnis, baik badan usahanya maupun orang orang atau individu individu yang terlibat sebagai pengambil keputusan (decision maker).
B.     Identitas Pelaksana Bisnis
Menjelaskan beberapa identitas pelaksana bisnis, diantaranya kewarganegaraan, informasi bank, keterlibatan dengan kasus perdata dan pidana, serta hubungan keluarga.
C.     Bisnis Apa Yang Dilaksanakan
Menjelaskan tentang bidang usaha, fasilitas, gangguan lingkungan, dan pengupahan.
D.    Lokasi Bisnis
Lokasi bisnis terkait dengan informasi perencanaan wilayah dan status tanah yang akan digunakan untuk berbisnis.
E.     Waktu Pelaksanaan Bisnis
Menjelaskan waktu pelaksanaan bisnis, terutama terkait dengan jangka waktu perijinan..
F.      Peraturan dan kelengkapan Perijinan
Menjelaskan peraturan yang terkait dengan bisnis yang akan dijalankan dan kelengkapan ijin yang harus dipenuhi untuk menjalankan bisnis.
G.    Rekomendasi

BAB II: ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
A.    Bentuk Pasar
Menjelaskan aspek pasar produsen dan konsumen yang dipilih
B.     Mengukur dan Meramal Permintaan dan Penawaran
Menjelasan kondisi permintaan dan penawaran produk yang sejenis dengan produk yang dibuat, baik pada saat ini maupun masa yang akan datang.
C.     Segmentasi, Target, an Posisi di Pasar
Menjelaskan segmentasi, target, dan posisi produk dipasar, disesuaikan dengan poin A dan B diatas
D.    Situasi Persaingan di Lingkungan Industri
Menjelaskan situasi persaingan antara perusahaan yang memproduksi produk sejenis dengan produk yang akan di produksi perusahaan.
E.      SSikap, Perilaku, dan Kepuasan konsumen
Menjelaskan bagaimana sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen terhadap produk sejenis saat ini.
F.      Manajemen Pemasaran
1.      Analisis Persaingan
2.      Bauran Pemasaran
Menjelaskan bagaimana kondisi persaingan produk sejenis di pasar yang dipilih, serta bagaimana kebijakan bauran pemasaran yang akan dilaksanakan nanti.
G.    Rekomendasi


BAB III: ASPEK TEKNIK/OPERASI DA TEKNOLOGI  
A.    Penentuan Lokasi Pemilihan Strategi Produksi
B.     Pemilihan Teknologi
C.     Rencana Kapasitas Produksi
D.    Perencanaan Tata Letak (lay out)
E.     Penentuan Skala Produksi
F.      Rencana Kualitas
G.    Manajemen Persediaan
H.    Sisem Manajemen Informasi
I.       Rekomendasi

BAB V. MANAJEMEN DAN ORGANISASI
A.    Penentuan Waktu Pelaksana Proyek
B.     Pelaksanaan Pembangunan Proyek
C.     Struktur organisasi
D.    Perencanaan SDM
E.     Analisis Pekerjaan
F.      Rekruitmen, Seleksi, dan Orientasi
G.    Produktifitas, Pelatihan, dan Pengembangan, Prestasi Kerja, kompensasi, Perencanaan Kerier, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pemberhentian
H.    Rekomendasi

BAB VI. ASPEK, POLITIK, SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA
A.    Aspek politik (stabilitas politik, arah kebijakan pemerintah, peraturan moneter, birokrasi pemerintah).
B.     Ekonomi (analisis biaya dan manfaat dari sisi ekonomi terutama ekonomi masyarakat sekitar proyek)
C.     Sosial dan budaya  (kebiasaan kebiasaan, adat istiadat, agama, mupun kepercayaan masyarakat dimana bisnis itu akan didirikan dan daerah atau tempat distribusi dari output bisnis tersebut)
D.    Rekomendasi

BAB VII. ASPEK FINANCIAL
A.    Kebutuhan dan Alokasi Dana
Menjelaskan kebutuhan dana yang harus dipenuhi baik untuk kebutuhan aktifa tetap maupun aktifa tidak tetap
B.     Sumber Daya dan Biaya Modal
Menjelaskan sumber dana yang bisa didapat untuk membiayai kebutuhan investasi
C.     Struktur Financial
Menjelaskan komposisi keuangan yang akan digunakan untuk menjalankan usaha, baik itu modal sendiri maupun modal yang lain.
D.    Estimasi Aliran Kas (cash flow), penjualan, pendapatan yang akan diperoleh, biaya biaya yang akan dikeluarkan, laba rugi dan neraca usaha, serta proyeksi kemampuan pelunasan hutang.
E.     Kriteria penilaian/ perhittungan kelayakan bisnis termasuk analisis Break Even Point (BEP)
F.      Rekomendasi

BAB VIII. ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
A.    Menjelaskan bagaimana rencana bisnis dapat dikaji dari aspek yang mengacu pada konsep AMDAL untuk mengetahui kelayakannya
B.     Rekomendasi

SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Menjelaskan tentang simpulan hasil analisis masing masing aspek dan rekomendasi kelayakan rencana bisnis yang direncanakan (layak atau tidak atau layak dengan catatan).

LAMPIRAN - LAMPIRAN 
Melampirkan dokumen dokumen yang dianggap perlu yang mendukung keseluruhan analisis yang dilakukan termasuk data data teknis serta gambar gambar atau sketsa.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar